Plasmodium falciparum adalah protozoa yang merupakan penyebab utama dari malaria falciparum, juga dikenal sebagai malaria tropika atau malaria tersiana maligna. Dibandingkan dengan jenis malaria lainnya, malaria falciparum memiliki tingkat infeksi yang lebih tinggi. Bahkan, jenis malaria ini sering kali berujung pada kondisi malaria yang berat dan dapat menyebabkan kematian.
Malaria falciparum merupakan jenis penyakit
malaria yang terberat dan satu-satunya parasit malaria yang menimbulkan penyakit
mikrovaskular, hal ini dikarenakan siklus perkembangan yang cepat merusak sel darah merah dan dapat menyumbat aliran darah sehingga dapat mengakibatkan berbagai komplikasi berat seperti cerebral malaria
(malaria otak), anemia berat, syok, gagal ginjal akut, perdarahan, sesak nafas, dll.
Ciri khas dari infeksi Plasmodium falciparum ini adalah menempelnya trofozoit berbentuk cincin pada membran eritrosit. Bentuk cincin stadium trofozoit muda Plasmodium falciparum sangat halus dan kecil dengan ukuran ± 1/6 diameter eritrosit.
Infeksi Plasmodium falciparum dalam satu bentuk cincin ditemukan : dua titik kromatin, bentuk pinggir (marginal), dan bentuk accole (sebagian dari sitoplasma parasit berada di bagian tepi dari eritrosit) sering ditemukan, sedangkan infeksi multipel beberapa bentuk cincin dapat ditemukan dalam satu eritrosit.
Stadium Trofozoit Plasmodium falciparum (Sumber: Dirjen P2P, 2017) |
Eritrosit yang terinfeksi spesies Plasmodium lain dapat ditemukan bentuk marginal, accole, dan cincin dengan kromatin ganda, namun sifat tersebut lebih sering ditemukan pada Plasmodium falciparum.
Gambaran sediaan darah tepi apabila ditemukan skizon muda dan skizon matang menandakan infeksi berat. Stadium skizon muda Plasmodium falciparum dapat diketahui dengan adanya satu atau dua butir pigmen yang menggumpal.
Skizon matang Plasmodium falciparum lebih kecil daripada skizon matang parasit malaria yang lain.
Stadium Skizon Plasmodium falciparum (Sumber: Dirjen P2P, 2017) |
Perbedaan yang menonjol dari Plasmodium falciparum dengan spesies yang lain yaitu terdapat modifikasi permukaan eritrosit yang terinfeksi, sehingga stadium gametosit dan aseksual dapat melekat ke endotel kapiler alat dalam dan plasenta. Gametosit muda Plasmodium falciparum memiliki bentuk yang agak lonjong. Berbentuk elips lebih panjang dan menjadi bentuk khas seperti pisang atau bulan sabit sebagai gametosit matang. Makrogametosit (gametosit betina) berbentuk langsing serta panjang dan sitoplasmanya biru dengan pewarnaan giemsa. Memiliki inti yang lebih kecil, padat, berwarna merah tua serta butirbutir pigmen tersebar di sekitar inti. Mikrogametosit (gametosit jantan) memiliki bentuk yang lebih lebar dengan sitoplasma pucat, serta inti berwarna mera muda, besar, tidak padat, dan butir-butir pigmen tersebar di sitoplasma sekitar inti.
Stadium Gametosit Plasmodium falciparum (Sumber: Dirjen P2P, 2017) |
Sumber Gambar
-www.pixnio.com
Rerefensi
-Retno Rahmawati. (2019).GAMBARAN INFEKSI MALARIA DI DESA TURUS KECAMATAN KEMIRI KABUPATEN PURWOREJO.:Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Semarang
-Julia Fitriany , Ahmad Sabiq. MALARIA. Pediatrics,Faculty of Medicine, Malikussaleh University, Uteunkot, Lhokseumawe. 2017
-SUTRIMAH, A2A215032 (2017) VALIDITAS DIAGNOSIS SUSPEK MALARIA PADA PASIEN DEMAM DI PUSKESMAS KALIGESING KABUPATEN PURWOREJO. Sarjana / Sarjana Terapan (S1/D4) thesis
Posting Komentar