Ada dua cara utama untuk melakukan pemeriksaan telur cacing dalam feses, yaitu melalui sediaan langsung (juga dikenal sebagai sediaan basah) dan sediaan tidak langsung (melalui proses konsentrasi).
Metode pemeriksaan tinja dapat dibagi menjadi dua kategori: kuantitatif dan kualitatif. Metode kualitatif digunakan untuk menentukan apakah ada infeksi cacing atau tidak. Beberapa metode yang biasa digunakan dalam pemeriksaan kualitatif termasuk metode direct slide, metode flotasi, dan metode sedimentasi.
Sementara itu, metode kuantitatif digunakan untuk menentukan seberapa intens infeksi atau seberapa parah penyakitnya dengan menghitung jumlah telur cacing per gram tinja. Metode Kato-Katz dan metode Stoll adalah beberapa metode yang biasa digunakan dalam pemeriksaan kuantitatif.
Pemeriksaan feses secara langsung (sediaan basah)
Cara langsung (sediaan basah) adalah metode yang digunakan bertujuan untuk mengetahui telur cacing pada tinja secara langsung. Pemeriksaan feses secara langsung dapat dilakukan dengan dua metode yaitu dengan kaca penutup dan tanpa kaca penutup.
Pemeriksaan feses secara tidak langsung (Konsentrasi)
a.Metode Sedimentasi/Pengendapan
Gambar : www.researchgate.net |
Prinsip pemeriksaan metode sedimentasi adalah adanya gaya sentrifugal
dari sentrifuge yang dapat memisahkan antara suspensi dan supernatannya
sehingga telur cacing akan terendapkan.
b.Metode Flotasi
Gambar : www.medical-labs.net |
Metode ini menggunakan larutan garam jenuh atau gula jenuh sebagai alat
untuk mengapungkan telur. Metode ini terutama dipakai untuk pemeriksaa tinja
yang mengandung sedikit telur.
c.Metode Stoll
Metode ini menggunakan NaOH 0,1N sebagai pelarut tinja. Metode ini
baik digunakan untuk infeksi berat dan sedang. Metode ini kurang baik untuk
pemeriksaan ringan. Prinsip pengerjaan metode ini adalah feses dilarutkan kemudian dikocok hingga homogen dan semalaman didiamkan, kemudian diperiksa di bawah mikroskop, dan dihitung jumlah telurnya
Metode Direct Slide
Metode ini dipergunakan untuk pemeriksaan secara cepat dan baik untuk
infeksi berat. Tetapi untuk infeksi ringan sulit untuk menemukan telur.
Digunakan larutan NaCl fisiologis (0,9%) atau eosin 2%. Eosin 2%
dimaksudkan untuk lebih jelas membedakan telur cacing dengan kotoran
di sekitarnya. Metode langsung (direct slide) mempunyai
kelemahan yaitu jika bahan untuk membuat sediaan secara langsung terlalu
banyak, maka preparat menjadi tebal sehingga telur menjadi tertutup oleh unsur lain. Cara kerja metode ini yaitu dengan meneteskan satu
tetes Eosin ke kaca objek lalu ambil feses dengan lidi dan
diratakan hingga homogen. Kemudian ditutup dengan kaca
penutup dan diamati di mikroskop dengan perbesaran 10x atau
40x.
Metode Kato Katz
Metode ini dapat digunakan untuk pemeriksaan kuantitatif maupun
kualitatif tinja. Prinsip dari metode ini sama dengan metode direct slide dengan
penambahan pemberian selophane tape yang sudah direndam dengan malanchit
green sebagai latar.
Modifikasi harada-mori
Metode ini dapat menentukan dan mengidentifikasi beberapa jenis larva infektif dari spesies Necator americanus, Ancylostoma duodenale, Strongyloides stercoralis dan juga Trichostrongylus sp.
Metode pemeriksaan Harada-Mori dengan menggunakan faecal smear pada filter paper strip merupakan metode yang dapat membedakan kedua spesies cacing tambang (Necator americanus dan Ancylostoma duodenale)
Metode Flotasi
Metode ini menggunakan larutan garam jenuh atau gula jenuh sebagai alat
untuk mengapungkan telur. Metode ini terutama dipakai untuk pemeriksaan
tinja yang mengandung sedikit telur. Cara kerja dari metode ini berdasarkan
Berat Jenis (BJ) telur-telur yang lebih ringan daripada BJ larutan yang
digunakan sehingga telur-telur terapung dipermukaan, dan juga untuk
memisahkan partikel-partikel yang besar yang terdapat didalam tinja.
Teknik Sediaan Tebal
Metode ini digunakan untuk menemukan telur cacing dan menghitung
jumlah telur cacing yang terdapat pada feses. Pengganti cover glass untuk
penutup adalah cellahane tape. Teknik ini lebih banyak terdapat telur cacing
karena digunakan lebih banyak feses. Teknik ini dianjurkan untuk pemeriksaan
masal karena sederhanan dan murah.
Metode Sedimentasi Formol Ether (Ritchie)
Metode ini merupakan metode yang baik untuk memeriksa sampel feses
yang sudah lama. Prinsip dari metode ini adalah dengan adanya gaya
sentrifugal dapat memisahkan antara suspensi dan supernatannya sehingga
telur cacing dapat terendapkan. Metode sedimentasi kurang efesien dibandingkan dengan metode flotasi
dalam mencari kista protozoa dan banyak macam telur cacing.
Metode Selotip
Metode ini digunakan untuk pemeriksaan telur Enterobius
vermicularis. Pemeriksaan dilakukan pada pagi hari sebelum anak kontak
dengan air, anak yang diperiksa berumur 1 sampai 10 tahun. Cara pemeriksaan
adalah dengan menggunakan plester plastik yang tipis dan bening dan plester
tersebut ditempelkan pada lubang anus kemudian plester terebut ditempelkan
pada permukaan objek glass
Metode Stoll
Metode ini menggunakan NaOH 0,1N sebagai pelarut tinja, Metode ini
baik digunakan untuk infeksi berat dan sedang. Metode ini kurang baik untuk
pemeriksaan ringan.
Metode Merthiolate Iodine Formaldehyde (MIF)
Metode ini menyerupai metode sedimentasi. Metode ini baik dipakai untuk
mendiagnosis secara laboratorium adanya telur cacing (Nematoda, Trematoda dan
Cestoda), Amoeba dan Giadia lamblia di dalam tinja.
Macam-macam Metode Pengapungan (flotasi)
Teknik flotasi menunjukkan sensitivitas yang tinggi sebagai alat diagnosis
infeksi soil transmitted helminth dengan tingat infeksi rendah. Karenanya
banyak digunakan sebagai diagnosis pasti dalam lingkungan rumah sakit dan
lingkup survei epidemiologi. Di satu sisi, teknik ini cukup komplek dan mahal
dikarenakan menggunakan sentrifugi di dalamnya tetapi masih terbaik di antara
metode lainnya.
Pemeriksaan ini berhasil untuk telur-telur Nematoda, Schistoma,
Dibothriosephalus, telur yang berpori-pori dari family Taenidae, telur-telur
Achantocephala maupun telur Ascaris yang interfil. Tetapi tidak untuk telur
Ascaris Lumbricoides yang belum dibuahi serta spesimen faeces yang
mengandung lemak dalam jumlah besar.
Secara umum efektivitas pemeriksaan faeces flotasi di pengaruhi oleh jenis
larutan pengapung, berat jenis, waktu apung (periode flotasi) dan homogenisitas
larutan setelah proses sentrifugasi. Larutan pengapung berperan penting dalam
menyebabkan telur cacing dapat mengapung sehingga mudah diamati. Cara
kerjanya didasarkan atas perbedaan berat jenis larutan kimia tertentu (1,120-
1,210) dan telur larva cacing (1,050-1,150), sehingga telur-telur terapung
di permukaan dan juga untuk memisahkan partikel-pertikel yang besar yang
terdapat dalam tinja. Bahan pengapung yang lazim digunakan dalam
pemeriksaan tinja metode flotasi adalah larutan NaCl jenuh, glukosa, MgSO4,
ZnSO4 proanalis, NaNO3 dan millet jelly.
1.Metode Flotasi Pasif
Metode ini dapat digunakan untuk mendiagnosis infeksi parasit sebagai bagian
dari pemeriksaan rutin ketika tahap diagnosis dapat ditemukan pada tinja atau
ketika tanda klinis menunjukkan terjadi peningkatan kecurigaan infeksi parasit. Kelebihan dari metode ini adalah cukup mudah dalam pengerjaannya. Lebih
murah daripada metode sentrifugasi dan dapat dilakukan meskipun tidak alat
sentrifugasi. Kekurangan dari metode ini yaitu kurang efektif dibandingkan dengan
metode sentrifugasi, menemukan telur lebih sedikit sehingga sering
mendapatkan hasil negatif palsu.
2.Metode Flotasi Sentrifugasi
Metode ini digunakan untuk mendiagnosis
infeksi parasit ketika tahap diagnosis dapat ditemukan pada tinja. Berguna
sebagai bagian dari pemeriksaan rutin atau ketika tanda klinis menunjukkan
terjadi peningkatan kecurigaan infeksi parasit.
Kelebihan dari metode ini adalah pada beberapa studi dan publikasi
menyebutkan bahwa metode ini mampu menemukan jumlah telur lebih banyak
dan lebih jarang mendapatkan hasil negatif palsu dibandingkan dengan metode
flotasi pasif .
Kekurangan metode ini adalah membutuhkan alat sentrifus, membutuhkan
biaya yang lebih mahal, dan pengerjaannya lebih rumit dibandingkan metode
flotasi pasif.
3.Metode Me Master
Metode ini biasa digunakan untuk pemeriksaan tinja hewan. Metode ini
cukup menjanjikan untuk penilaian efektivitas. Karena memberikan perkiraan
jumlah telur yang akurat dan sangat mudah dilakukan, sehingga sangat cocok
untuk digunakan pada laboratorium yang tidak memiliki peralatan yang lengkap
dan petugas yang sedikit.
4.Metode Flotac
Metode ini cukup menjanjikan untuk pemeriksaan soil transmitted helminth
pada manusia. Metode Flotac memiliki kelebihan yakni selama proses
pengapungan, telur cacing akan berkumpul di atas di daerah kolom flotasi
dipisahkan dari kotoran-kotoran tinja sehingga dapat dengan mudah dibaca.
Namun metode ini membutuhkan waktu yang cukup lama dalam prosesnya dan
membutuhkan biaya yang cukup mahal.
Sumber :
- Astuti, Dwi Sulistiyani Puji, G1C217223 (2018) PERBEDAAN MODIFIKASI METODE FLOTASI MENGGUNAKAN LARUTAN ZnSO4 DAN NaCl JENUH TERHADAP HASIL PEMERIKSAAN JUMLAH TELUR CACING. Sarjana / Sarjana Terapan (S1/D4) thesis - http://repository.unimus.ac.id/2846/ (diakses tanggal 21 Januari 2024)
- Andriani, kadek devi (2022) GAMBARAN INFEKSI KECACINGAN PADA ANAK-ANAK DI PEMUKIMAN KAWASAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SUWUNG KOTA DENPASAR. Diploma thesis, Poltekkes Kemenkes Denpasar Jurusan Teknologi Laboratorium Medis 2022 - http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/10079/ ((diakses tanggal 22 Januari 2024)
- Maisharoh, Ika Fitri (2022) PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN TELUR CACING Ascaris lumbricoides MENGGUNAKAN EOSIN 2% DAN EKSTRAK BUNGA TELANG (Clitoria ternatea L.). Diploma thesis, Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.
Gambar :
- https://www.ancient-origins.net/sites/default/files/field/image/parasitic-worms.jpg
- https://image.slidesharecdn.com/stoolexamination-200503125125/85/stool-examination-1-320.jpg?cb=1665840228
Contoh Soal UKOM
Seorang Petugas Lab menerima sampel feces dari pasien anak dengan keluhan batuk terus-menerus, diare, lemas, mual dan muntah. Dokter menghendaki dilakukan pemeriksaan feses anak tersebut untuk mengetahui tingkat keparahan dari infeksi cacingnya.
Pertanyaan : metode apa yang digunakan oleh petugas lab tersebut?
A.metode Kato-Katz dan metode Selotip
B.metode stoll dan metode Selotip
C.metode Kato-Katz dan metode stoll
D.metode MIF dan metode Selotip
إرسال تعليق