Hematologi adalah cabang ilmu kesehatan yang mempelajari darah, organ pembentuk darah dan penyakitnya. Secara bahasa Yunani, hematologi terdiri dari 2 kata : haima (darah) dan logi (ilmu). Darah merupakan jaringan yang berbentuk cairan yang terdiri dari 2 bagian besar, yaitu plasma darah dan bagian korpuskuli.
Pemeriksaan Laboratorium Hematologi
Pemeriksaan laboratorium hematologi merupakan pemeriksaan cairan darah yang berhubungan dengan dengan sel-sel darah dan biokimiawi yang berhubungan dengan sel darah.
Pemeriksaan hematologi merupakan salah satu pemeriksaan yang dipakai sebagai penunjang diagnosis. Untuk mendapatkan diagnosis yang tepat, diperlukan hasil pemeriksaan hematologi yang teliti dan cepat.
Pemeriksaan hematologi terdiri dari :
1. Pemeriksaan darah rutin
2. Pemeriksaan darah lengkap
3. Pemeriksaan darah khusus
4. Faal hemostasis.
Pemeriksaan darah rutin meliputi: Pemeriksaan Kadar Hemoglobin (Hb), Laju Endap Darah (LED), Hitung Jumlah Leukosit, Hitung Jenis Leukosit.
Pemeriksaan darah lengkap terdiri dari pemeriksaan kadar hemoglobin, hematokrit, hitung jumlah eritrosit, hitung jumlah leukosit, hitung jumlah trombosit, dan indeks eritrosit (MCV, MCH, dan MCHC).
Pemeriksaan darah khusus meliputi: Hematokrit, Retikulosit, Hitung Jumlah Eritrosit, Eosinofil, evaluasi hapusan.
Pemeriksaan faal hemostatis meliputi : Trombosit, Prothrombin Time (PPT), Activated Parsial Thromboplasma (APTT), dll). serta pemeriksaan daya tahan osmotik.
Pemeriksaan laboratorium hematologi bertujuan untuk :
1. Mengkonfirmasi suatu dugaan klinis atau menetapkan diagnosis penyakit, misalnya hemoglobin untuk anemia.
2. Menentukan terapi atau pengelolaan dan pengendalian penyakit
3. Mengikuti perjalanan penyakit
4. Untuk penapisan suatu penyakit
5. Menentukan status kesehatan secara umum.
Agar pemeriksaan tersebut dapat bermanfaat untuk kepentingan klinis, maka harus diperhatikan mengenai persiapan, mulai dari pasiennya hingga alatnya, jenis spesimen, antikoagulan (zat anti pembekuan darah) dan pengawasan mutu.
Pemeriksaan laboratorium ditentukan oleh beberapa tahap yang terkait antara lain: tahap pra analitik, analitik, dan pasca analitik. Kesalahan sering terjadi pada tahap pra analitik, hal itu perlu mendapat perhatian untuk menghindari kesalahan. Tahap pra analitik meliputi persiapan pasien, mengisi identitas pasien, pengambilan sampel, penampungan sampel pada tempat yang telah diberi identitas sampel, pengiriman sampel.
Tahap analitik meliputi cara mengerjakan sampel (pemeriksaan sampel) sedangkan tahap pasca analitik meliputi pengeluaran hasil pemeriksaan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil pemeriksaan hematologi adalah:
a. Keadaan 2 jam setelah makan sebanyak 800 kalori akan meningkatkan volume plasma sehingga pemeriksaan parameter hematologi hasilnya dapat lebih rendah dari sebelumnya.
b. Merokok dapat menyebabkan peningkatan jumlah eritrosit, leukosit, penurunan jumlah eosinofil, dan peningkatan kadar Hb.
c. Setelah olahraga terjadi penurunan volume plasma sehingga parameter hematologi dapat lebih tinggi dari sebenarnya.
Jenis Spesimen
Darah utuh (Whole blood)
Kebanyakan pemeriksaan hematologi menggunakan darah utuh (whole blood) yaitu darah yang sama bentuk/kondisinya seperti ketika beredar dalam aliran darah. Spesimen ini berupa darah vena atau kapiler. Untuk keperluan ini, darah harus ditambah dengan antikoagulan yaitu zat yang dapat menghambat pembekuan.
Plasma
Plasma adalah bagian cair dari darah yang diberi antikoagulan. Jika darah ditambah antikoagulan, maka tidak akan terjadi pembekuan darah dan darah tetap cair. Darah yang ditambah antikoagulan tersebut setelah didiamkan beberapa menit atau disentrifugasi akan terpisah menjadi tiga bagian yaitu : plasma yang berada dilapisan atas berupa cairan berwarna kuning; buffycoat yang berada di lapisan tengah dan tipis, merupakan lapisan sel leukosit dan trombosit; serta eritrosit yang berada di lapisan bawah.
Serum
Serum adalah bagian cair dari darah yang tidak diberi antikoagulan. Jika darah di dalam tabung didiamkan selama 5-10 menit, maka darah akan membeku. Darah akan terpisah dua bagian, yaitu serum berupa cairan berwarna kuning dan bekuan darah berupa massa solid berwarna merah.
Sumber Gambar
-www.clearviewcancer.com/wp-content/uploads/2023/03/hematology-600x457.jpg
Daftar Pustaka
-Riswanto. 2013. Pemeriksaan Laboratorium Hematologi. Alfamedika dan Kanal Medika. Yogyakarta
-Departemen Kesehatan RI, 2008. Pedoman Praktik Laboratorium Kesehatan yang Benar. Jakarta: Depkes RI.
Posting Komentar