Rongga-rongga serosa dalam tubuh normal mengandung sejumlah kecil cairan. Cairan itu terdapat dalam rongga pericardium, rongga pleura, dan rongga perut. Cairan dalam rongga-rongga tersebut berfungsi sebagai pelumas agar membran-membran yang dilapisi mesotel dapat bergerak tanpa geseran. Jumlah cairan ini dalam keadaan normal hampir tidak dapat diukur karena sangat sedikit.
Secara umum cairan dalam rongga-rongga serosa dapat diklasifikasikan menjadi transudat atau
eksudat. Transudat berasal dari ultrafiltrasi membran dan mengandung protein yang
rendah, sedangkan eksudat terbentuk dari sekresi aktif atau kebocoran membran dan
mengandung protein yang tinggi. Adanya cairan transudat menunjukkan adanya proses
non-inflamasi yang disebabkan oleh gangguan tekanan hidrostatik atau tekanan
osmotik koloid dengan tanpa adanya keterlibatan penyakit tertentu. Adanya cairan
eksudat menunjukkan adanya proses inflamasi atau proses
keganasan yang menyebabkan adanya peningkatan permeabilitas kapiler.
Transudat
Transudat adalah cairan yang terdapat dalam ruang interstitial yang terjadi sebagai akibat peningkatan tekanan hidrostatik, yang memaksa cairan menembus keluar kapiler untuk masuk ke jaringan (tidak disebabkan proses peradangan/inflamasi). Contoh transudat terdapat pada wanita hamil dimana terjadi penekanan dalam cairan tubuh.
Ciri-ciri cairan transudat:
Cairan jernih, warna kuning muda, berat jenis < 1.015, tidak
berbau, bekuan (-) / negatif, ph > 7,31, protein < 3 g%, glukosa
= plasma darah, kadar LDH < 200 IU, rivalta (-) / negatif, hitung
sel PMN sedikit, pewarnaan Gram (-) / negatif, BTA (-) /negatif,
kultur kuman (-) / negatif.
Eksudat
Eksudat adalah cairan radang ekstravaskuler yang mempunyai berat jenis tinggi (> 1.015) dengan kandungan protein yang lebih tinggi dari transudat, terbentuk apabila lapisan kapiler atau membran rusak oleh proses peradangan atau neoplastik. Akibatnya, protein berukuran besar dan komponen darah lainnya bocor keluar untuk masuk ke jaringan dan rongga tubuh.
Pada peradangan aktif, kandungan protein dalam cairan ini meningkat sekitar 2-4 mg % disertai sel-sel darah putih yang melakukan emigrasi.
Cairan eksudat dapat membeku karena mengandung
fibrinogen. Penyakit yang bisa
menyebabkan terjadinya eksudat seperti infeksi, neoplasma atau
keganasan, trauma atau kondisi inflamasi.
Ciri-ciri cairan eksudat Cairan keruh, warna kuning kehijauan/merah coklat/putih susu,
berat jenis > 1.015, berbau, bekuan (+) /positif, ph < 7,31, protein
> 3 g%, glukosa < plasma darah, kadar LDH > 200 I U, rivalta
(+) /positif, hitung sel PMN banyak, pewarnaan Gram (+) /positif,
BTA (+)/positif, kultur kuman (+) /positif.
Sumber Gambar
https://www.researchgate.net/figure/Appearance-of-the-pleural-fluid-before-and-after-a-low-dietary-fat-intake-A-The-high_fig2_51689813
Referensi
.Tarn A.C and Lapworth R. Biochemical analysis of pleural fluid: what should we
measure?. Review article. Ann Clin Biochem. 2001; 38: 311-322
.Hardjoeno, H. dan Fitriani. 2007. Substansi dan Cairan Tubuh. Makasar : Lembaga
Penerbitan Universitas Hasanuddin.
.Siregar, A.F., 2013. Transudat Eksudat.
http://www.scribd.com/doc/129068604/Transudat-Dan-Eksudat. Diakses
pada tanggal 2 September 2016
.Hamidie Ronald Daniel. (2016). Cairan Tubuh. http://file.upi.edu/Direktori/FPOK/JUR._PEND._KESEHATAN_&_RE
KREASI/PRODI._KEPERAWATAN/197011022000121HAMIDIE_R
ONALD_DANIEL_RAY/Bahan_Kuliah/CAIRAN_TUBUH.pdf.
terimakasih ,sangat membantu👏
BalasHapusPosting Komentar