Ilustrasi : whyislam.org |
HJK (Hitung Jumlah Kuman) adalah pengujian sampel secara bakteriologik
secara umum ditujukan untuk mengetahui jumlah
bakteri.
Hitung jumlah kuman
ada 2 cara :
Untuk menghitung jumlah
bakteri secara keseluruhan (total cell count) yaitu dihitung
semua bakteri baik yang hidup maupun yang mati menggunakan cara :
a) Menghitung langsung secara mikroskopik.
Pada cara ini dihitung
jumlah bakteri dalam satuan isi yang sangat kecil, untuk itu digunakan kaca objek khusus
yang bergaris (Petroff-Hauser) berbentuk bujur
sangkar. Cara ini hanya dapat digunakan untuk cairan yang mengandung bakteri dalam jumlah tinggi (Lay,
1994).
b) Menghitung berdasarkan kekeruhan
Dasar teknik ini adalah
banyaknya cahaya yang diabsorbsi
sebanding dengan banyaknya
sel bakteri pada batas-batas
tertentu. Pada umumnya untuk menghitung
dengan cara ini digunakan turbidimetri (Lay, 1994 ).
Sedangkan untuk perhitungan hanya Bakteri yang hidup ada
3 cara, yaitu:
a) Standart Plate Count
Pengenceran dilakukan
dengan menggunakan sejumlah botol pengencer yang
diisi sampel dan aqua destilata steril. Agar cair didinginkan sampai suhu sekitar 44ºC dan baru kemudian
dituangkan ke cawan petri setelah agak membeku cawan
dieramkan selama 24-48 jam (37ºC).
b) Plate Count
Sampel dipipet lalu
dimasukkan dalam cawan petri kosong steril, lalu dituang
dalam media agar yang mencair, dengan suhu sekitar ± 45ºC lalu digoyangkan dengan hati-hati sehingga
sampel dan media tercampur rata. Dibiarkan
memadat.
c) Agar sebar
Sebanyak 0,1 ml sampel
dimasukkan pada permukaan agar yang sudah memadat
dalam cawan petri. Kemudian sampel diratakan di atas permukaan media tersebut dengan bantuan alat
perata atau spreader (Lay, 1994).
Angka Lempeng
Total
ALT (Angka Lempeng Total) adalah metode
untuk menetukan jumlah kuman , tidak membedakan spesiesnya dan bersifat semi
kuntiatif. Gabungan dari Metode
Pengenceran dan Hitung Cawan.
Tujuan Pemeriksaan ALT
•
Untuk mengetahui jumlah koloni kuman dalam sampel
•
Untuk memeriksa kualitas air
•
Untuk mengetahui apakah sampel tercemar oleh feses
Prinsip Kerja ALT
Menentukan jumlah
kuman yang hidup tidak berdasarkan spesiesnya kemudian jumlah koloni dikalikan
faktor pengenceran pada kolerasi 30-300 koloni.
Media yang
digunakan :
- Pengenceran berseri
- Saline
b. Hitung cawan
-PCA/NA
Syarat pengambilan
sampel
1. Botol yg digunakan steril
2. Pengambilan sampel harus secara
aseptik
3. Sampel yang diambil untuk diperiksa
harus mewakili keseluruhannya
Batas penundaan
pemeriksaan 1-12 jam
Prosedur kerja ALT
Ose Kalibrasi
- Pengertian
Ose kalibrasi adalah ose yang bulatannya
telah diketahui volumenya. Ose kalibrasi digunakan untuk menyetrik sampel ke
dalam agar cawan. Banyaknya koloni yang tumbuh dikali fakor perkalian ose
kalibrasi.
- Prinsip Ose Kalibrasi
Menghitung jumlah kuman yang hidup
berdasarkan dengan mengalihkan jumlah
kuman yang hidup dengan factor pengenceran yang didapat dengan cara ose
kalibrasi dalam 1 ml air
c. Prosedur Kerja
Ose Kalibrasi
Spread
Method(Metode sebar)
Prinsip : Teknik
penanaman didasarkan pada penyebaran sel pada permukaan agar.
Volume sampel yang
ditanamkan umumnya 0,1 ml pada cawan dengan diameter +/-9 cm. volume yang tepat untuk disebarkan
diatas permukaan agar dan cukup mudah mengering sehingga tidak menggenangi
permukaan agar. Secara peluang,
sel bakteri dapat terambil dengan acak dan seragam dari tabung.
Cara kerja
- Disiapkan PCA dalam cawan petri steril, biarkan
membeku
- kemudian dipipet 0,1 ml sampel yang telah
diencerkan, kemudian dimasukkan ke atas permukaan agar PCA.
- Batang hockey stick dicelupkan ke dalam Alkohol
70 % dan dipijarkan hingga alkohol habis terbakar
- Setelah dingin, hockey stick tersebut digunakan
untuk meratakan sampel diatas media agar dengan cara memutarkan cawan
diatas meja.
- Di inkubasi dengan posisi tutup cawan berada di
bagian bawah.
- Di inkubasi selama 24 jam pada suhu 35 – 37 C.
Kelemahan
Spreading Method (Metode Sebar)
Jika digunakan volume <0,1, maka kemungkinan kesalahannya adalah
sel tidak tersebar merata (tidak tersapu oleh batang L) karena volume pelarut kurang walaupun
dengan pengenceran yang tepat. Semakin kecil volume berarti semakin sedikit
yang terambil oleh pipet, yang menunjukkan bahwa kesalahan teknis pemipetan
semakin tinggi dan kesempatan sel yang tersebar secara acak dalam pelarut untuk
terambil oleh pipet semakin tidak seragam. Selain itu juga adanya sedikit
volume yang masih menempel dan tersisa (tidak ikut tertekan keluar) sangat
besar pengaruhnya pada hasil yang diperoleh
Jika volume sampel >0,1 ml, maka
volume yang lebih besar otomatis air di permukaan agar lebih banyak sehingga
sulit mengering dan dapat menyebabkan pertumbuhannya memenuhi seluruh permukaan
agar karena sel dapat disebarkan oleh air.
Penggunaan teknik penanaman ini
sebaiknya dari jenis sampel yang memiliki densitas sel yang tinggi dan dengan
pengenceran tertentu yang sesuai. Lebih baik tidak menganalisa jenis sampel
seperti air mineral dalam kemasan dengan teknik ini karena dikhawatirkan jika
terdapat pertumbuhan maka pertumbuhan tersebut kemungkinan besar adalah
kontaminan. Hal ini disebabkan oleh sedikitnya jumlah sel per satuan volum
dalam air mineral tersebut, dan jika dari sekian ratus ml sampel hanya diambil
0,1 ml-nya maka secara nalar peluang untuk terambil sangat kecil.
Pour Plate
(Teknik Tuang)
Prinsip : Teknik
penanaman dengan cara mencampurkan sampel yang mengandung sel mikroba dengan
media pertumbuhan (agar) sehingga sel-sel tersebut tersebar merata dan diam baik
di permukaan agar atau di dalam agar.
Konsekuensinya adalah tidak semua jenis
mikroorganisme dapat tumbuh di dalam agar (bersifat mikroaerofilik). Volume
yang dipakai pada umumnya adalah 1-2 ml pada cawan dengan diameter 9 cm dan
dengan penambahan media 5-10 ml. Sebaiknya sampel yang dipakai untuk teknik ini
memiliki densitas sel > 30 sel/ml sehingga didapatkan kisaran 30-300
koloni/cawan.
Prosedur
- 1 ml sampel yang telah diencerkan, dipipet ke
dalam cawan petri
- Kemudian ke dalam cawan tersebut dimasukkan agar
cair yang telah disiapkan pada suhu kurang lebih 45 C sebanyak 20 – 25 mL
- Selama penuangan, tutup media tidak boleh dibuka
terlalu lebar untuk menghindari kontaminasi dari luar
- Setelah dituang lalu diinkubasi 37 C selama 24 jam
dan keesokan harinya dihitung banyaknya koloni.
Kelemahan
Jika digunakan volume <1ml, maka
semakin kecil volume berarti semakin sedikit yang terambil oleh pipet, yang
menunjukkan bahwa kesalahan teknis pemipetan semakin tinggi dan kesempatan sel
yang tersebar secara acak dalam pelarut untuk terambil oleh pipet semakin tidak
seragam. Selain itu juga adanya sedikit volume yang masih menempel dan tersisa
(tidak ikut tertekan keluar) dapat berpengaruh terhadap hasil yang diperoleh.
Jika > 2 ml maka semakin besar ukuran sampel maka
kekuatan agar semakin berkurang dan lama memadat sehingga dapat mempertinggi
resiko kesalahan teknis seperti agar jatuh ke tutup cawan. Semakin besar ukuran
sampel berarti semakin kecil konsentrasi komposisi media semakin encer) dengan
penambahan media yang semakin berkurang jika digunakan ukuran cawan yang sama.
Selain itu, semakin besar
ukuran sampel dan jika ditambah dengan volume media yang sama maka pada saat
pencampuran (swirl) dapat beresiko tumpah dan membasahi celah antara
tutup dan dasar cawan petri yang akhirnya mempertinggi kontaminasi karena
bakteri kontaminan yang menempel pada tempat itu dapat tumbuh. Ketiga alasan
inilah yang menjadi keterbatasan metode pour plate.
V. Perhitungan
Cara Langsung Dengan Mikroskop
•
Penghitungan secara
langsung dapat dilakukan secara mikroskopis yaitu dengan menghitung jumlah
bakteri dalam satuan isi yang sangat kecil. Alat yang digunakan adalah Petroff-Hauser
Chamber atauHaemocytometer. Jumlah cairan yang terdapat
antara coverglass dan alat ini mempunyai volume tertentu
sehingga satuan isi yang terdapat dalam satu bujur sangkar juga tertentu.
•
Ruang hitung
terdiri dari 9 kotak besar dengan luas 1 mm². Satu kotak besar di tengah,
dibagi menjadi 25 kotak sedang dengan panjang 0,2 mm. Satu kotak sedang dibagi
lagi menjadi 16 kotak kecil. Dengan demikian satu kotak besar tersebut berisi
400 kotak kecil. Tebal dari ruang hitung ini adalah 0,1 mm. Sel bakteri yang tersuspensi akan memenuhi
volume ruang hitung tersebut sehingga jumlah bakteri per satuan volume dapat
diketahui.
Cara kerja :
1. Digunakan
kotak sedang
2. Bersihkan Petroff-Hauser Counting Chamber atau Haemocytometer dengan alkohol 70 % lalu
2. Bersihkan Petroff-Hauser Counting Chamber atau Haemocytometer dengan alkohol 70 % lalu
3. keringkan dengan tissue.
4. Letakkan cover glass di atas alat hitung.
4. Letakkan cover glass di atas alat hitung.
5. Sampel diberi
pewarnaan akan memeperjelas pengamatan. Misal : Methylen Blue.
6. Tambahkan ± 50 µl suspensi sel yeast (kira-kira 1 tetes) dengan cara meneteskan pada parit kaca pada alat hitung. Suspensi sel akan menyebar karena daya kapilaritas.
7. Biarkan sejenak sehingga sel diam di tempat (tidak terkena aliran air dari efek kapilaritas).
8. Letakkan alat hitung pada meja benda kemudian cari fokusnya pada perbesaran 40x10.
9. Lakukan perhitungan secara kasar apakah diperlukan pengenceran atau tidak. Jika dalam satu kotak sedang terdapat sel-sel yang banyak dan bertumpuk maka perhitungan akan tidak akurat dan diperlukan pengenceran dengan perbandingan 1:5 atau 1:10.
10. Hitung sampel, paling tidak sebanyak 5 kotak sedang (lebih banyak lebih baik). Hasil perhitungan dirata-rata kemudian hasil rataan dimasukkan rumus untuk kotak sedang. Jika dilakukan pengenceran maka jumlah sel/ml dikalikan faktor pengenceran.
6. Tambahkan ± 50 µl suspensi sel yeast (kira-kira 1 tetes) dengan cara meneteskan pada parit kaca pada alat hitung. Suspensi sel akan menyebar karena daya kapilaritas.
7. Biarkan sejenak sehingga sel diam di tempat (tidak terkena aliran air dari efek kapilaritas).
8. Letakkan alat hitung pada meja benda kemudian cari fokusnya pada perbesaran 40x10.
9. Lakukan perhitungan secara kasar apakah diperlukan pengenceran atau tidak. Jika dalam satu kotak sedang terdapat sel-sel yang banyak dan bertumpuk maka perhitungan akan tidak akurat dan diperlukan pengenceran dengan perbandingan 1:5 atau 1:10.
10. Hitung sampel, paling tidak sebanyak 5 kotak sedang (lebih banyak lebih baik). Hasil perhitungan dirata-rata kemudian hasil rataan dimasukkan rumus untuk kotak sedang. Jika dilakukan pengenceran maka jumlah sel/ml dikalikan faktor pengenceran.
إرسال تعليق