SARS
(Severe Acut respiratory syndrome) adalah sekumpulan penyakit saluran
pernapasan yang mendadak dan parah.
PENYEBAB
JEJAS
virus-virus dari
keluarga Paramyxoviridae. Keluarga (family) virus itu sebenarnya
bukan keluarga yang baru dikenal karena beberapa penyakit di antaranya
gondongan, campak Jerman, dan beberapa gangguan pernapasan lain yang disebabkan
oleh famili Paramyxoiridae.
Beberapa
subfamili dari virus itu juga diketahui bisa menginfeksi beberapa spesies hewan
termasuk ke manusia.
TRANSMISI
Penyebaran
sindrom ini seperti penyebaran penyakit flu atau
radang paru-paru (pneumonia), yaitu melalui virus
yang bisa melayang-layang di
udara bersama butir-butir air
yang dikeluarkan
selama bernapas,
bercakap-cakap, batuk,maupun bersin. Untunglah infeksi itu hanya terjadi pada
mereka yang
langsung dan terus-menerus
berhubungan dengan penderita.
MANIFESTASI
- Demam lebih 38
derajat Celsius, dialami 100 persen penderita
- Batuk tidak
berdahak, dialami 100 persen penderita
- Sesak napas,
dialami 80 persen penderita
- Lemah, dialami
70 persen penderita
- Sakit kepala
dengan syarat yang bersangkutan pernah (dalam 10 hari terakhir):
- berkunjung ke
area wabah SARS
- berdekatan
dengan penderita (atau yang mengalami gejala) SARS.
KOMPLIKASI
Akan
terjadi kelainan radang paru-paru atau pneumonia
PENCEGAHAN
Health Promotion :
- Hindari tempat yang padat/kerumunan orang
- Jika tidak perlu, hindari kunjungan ke rumah sakit (Itu bukan berarti menghindari berobat
jika sakit)
- Hindari kontak dengan pengidap pneumonia
- Cuci tangan sesering mungkin dengan air atau sabun, lebih baik jika
menggunakan alkohol. Virus SARS yang
berasal dari butir-butiran halus yang keluar sewaktu penderita bercakap, batuk
dan bersin, bisa menempel sekitar tiga jam di tombol lift, meja, pintu,
kursi dan benda-benda lainnya,
- Gunakan masker
bila mengidap batuk/pilek agar tidak menular ke orang lain
Agar daya tahan tubuh tidak menurun, usahakan hal-hal berikut :
- Perkuat daya tahan tubuh dengan mengonsumsi makanan yang sehat dan
bergizi, tidur cukup (6-8 jam), hindari rokok dan alkohol, serta mengendalikan
stres
- Pertimbangkan untuk mengonsumsi vitamin C tambahan
Disability Limitation :
- Pemberian antibiotik levofloxacin
(dipasarkan di Indonesia dengan merk
Cravit, dan lain-lain)
- Antibiotik
diberikan guna mencegah terjadinya infeksi sekunder oleh kuman akibat daya
tahan yang menurun. Jadi, sebenarnya bukan untuk membunuh virus penyebab SARS,
namun agar sang tubuh bisa leluasa "berkonsentrasi" meningkatkan daya
tahan tanpa harus terlalu memikirkan kuman infeksi lainnya, sederhananya
seperti itu.
- Pemberian
kortikosteroid dengan pemberian obat ini, diharapkan dalam satu atau dua hari
panas bisa segera terkontrol dan bisa meningkatkan perasaan nyaman penderita
yang penting bagi pembentukan kekebalan tubuh
- pemberian
ribavirin (antivirus spektrum luas)
Khusus mengenai ribavirin, obat
yang tadinya digunakan untuk mengobati hepatitis itu kini memang masih jarang
di Indonesia karena tergolong mahal. Mudah-mudahan dalam waktu dekat, kasus
SARS semakin banyak, produsen obat dalam negeri akan mulai melirik obat yang
tadinya digunakan untuk mengobati penyakit hepatitis. Yang paling penting dari
semuanya adalah semangat penderita untuk berusaha sembuh dari penyakitnya.
Diharapkan dengan perawatan yang dilakukan, tubuh penderita akan membentuk
kekebalan sendiri dan bisa sembuh dalam waktu yang tidak terlalu lama.
SPESIFIC
PROTECTION
Hindari
daerah epidemi SARS agar tidak mudah terjangkit penyakit SARS
Posting Komentar