PENDAHULUAN
Genus Corynebacterium
dikelompokkan oleh Lehmann dan Neumann
pada tahun 1896 sebagai bakteri gram positif yang berbentuk batang. Mereka
tersebar luas di seluruh alam, ada menguntungkan dan ada juga yang berbahaya.contoh bakteri
yang genus corynebacterium yang menguntungkan adalah corynebacterium glutamicum
(berguna dalam pengaturan industry), dan contoh bakteri dari genus
corynebacterium yang merugikan adalah
corynenacteium diphtheria yang menyebabkan penaykit dipteri.
Genus Corynebacterium pada mulanya
ditetapkan sesuai sesuai dengan basilus difteri dan kemudian dimasukkan
beberapa spesies yang lain dari binatang yang yang mempunyai morfologi yang
sangat mirip. Sebab kesamaan morfologi dianggap sebagai ada hubungan keluarga,
organism Coryneform yang berasal dari
sumber lain dari binatang dan manusia secara berturut-turut digolongkan ke
dalam genus ini, yang sekarang ini telah meliputi suatu koleksi yang heterogen
dengan spesies-spesies yang saprofitik dari bermacam-macam habitat. Coryneform adalah batang yang pleomorf
dan positif Gram. Tidak membentuk spora, tidak tahan asam, dan tidak bisa
bergerak. Dari semua keterangan khemotaksonomi yang diperoleh, kebanyakan ahli
taksonomi berpendapat bahwa genus Corynebacterium harus dibatasi pada
organisme-organisme yang dinding selnya mengandung : asam-meso-diamino-pimelik,
arabinosa, galaktosa, dan asam mikolik dengan rantai yang relative pendek, DNA
mengandung G+C antara 51-59 mol %. Sejumlah besar dari spesies-spesies adalah
fakultatif anaerob.
Kekerabatan antara Crynebacteria dari
manusia dan binatang dengan Mycobacteria dan Nocardia disebabkan karena mereka
mempunyai kesamaan dinding sel, khususnya dengan adanya arabinosa, galaktosa,
asam mesodiaminopimelik, dan asam mikolik.
Istilah difteroid telah digunakan
dalam bakteriologi kedokteran untuk batang positif Gram yang mirip dengan C.diphteriae, sehingga bisa keliru dengan
C.diphteriae, dan dikira adalah
spesies dari Corynebacterium. Difteroid adalah batang yang pleomorf positif
Gram dan bisa mengandung granula metakhormatik. Sel-selnya bisa berderet-deret
dengan bentuk palisade, bentuk huruf V, menyerupai konfigurasi cuneiform. Biasanya tidak bergerak,
katalase positif, tidak membentuk spora, tidak tahan asam, sedikit cenderung
untuk bercabang.
Spesies Corynebacterim
umumnya terdapat pada tanah, air, tanaman, dan produk makanan.Corynebacterium
non-diphtheiroid bahkan dapat ditemukan di mukosa dan menjadi flora
normal di kulit manusia dan hewan. Beberapa spesies yang memiliki efek patogen pada
manusia dan hewan lainnya.spesies yang paling penting adalah C. diphtheriae , yang memiliki kemampuan untuk memproduksi toksin difteri setelah
berinteraksi dengan bakteriofag .spesies lain yang
bersifat payogen pada manusiaantara lain: C. amicolatum , C. striatum , C. jeikeium , C. urealyticum , dan C. xerosis (Oteo et al,
2001;. Lagrou et al, 1998;. Boc & Martone, 1995) semua spesies ini penting
sebagai patogen dalam imunosupresi pasien. Spesies
patogen yang terdapat pada hewan antara lain
C. bovis dan C. renale .
Pada bakteri ini yang paling
sering menginfeksi manusia adalah corynebacterium diphtheriae, yang menyebabkan
penyakit difteri. Ini adalah infeksi akut dan menular ditandai dengan adanya
pseudomembran yang mati pada sel epitel , sel darah putih , sel darah merah , dan fibrin akan terbentuk yang sekitar amandel dan belakang tenggorokan. Ini adalah
penyakit umum yang cenderung terjadi sebelum individu diberi vaksinasi,
terutama anak usia sekolah.Para strain virulen dan beracun yang bersifat lisogenik , akan menghasilkan
eksotoksin yang dibentuk
oleh dua polipeptida rantai, yang
dengan sendirinya dihasilkan ketika bakteri tersebut diubah oleh sebuah gen dari β profag .
Beberapa spesies yang menyebabkan
penyakit pada hewan, terutama C. pseudotuberculosis yang menyebabkan
penyakit limfadenitis caseous dan beberapa juga
patogen pada manusia.beberapa spesies dapat menginfeksi host yang sehat, tsementara
yang lain cenderung menyerang system imunitas. Efek infeksi ini termasuk granulomatosa limfadenopati , pneumonitis , faringitis , infeksi kulit,
dan endokarditis .C. tenuis diyakini
menyebabkan trichomycosis
palmellina dan axillaris
trichomycosis, C. striatum yang dapat menyebabkan bau ketiak. C. minutissimum menyebabkan erythrasma .
Spesies Corynebacterium
yang non pathogen digunakan untuk aplikasi industri yang sangat penting,
seperti produksi asam amino ,nukleotida , dan
faktor-faktor nutrisi lainnya (Martín, 1989), biokonversi dari steroid,degradasi hidrokarbon, keju penuaan dan
produksi enzim (Khurana et al,
2000.). Beberapa spesies yang menghasilkan metabolit yang mirip dengan antibiotik antaara lain : bakteriosin dari jenis
corynecin-linocin, anti-tumor agen,dll. Salah satu spesies yang paling banyak
dipelajari adalah C. glutamicum , yang namanya mengacu pada
kapasitas untuk memproduksi asam glutamat dalam kondisi
aerobik.Hal ini digunakan dalam industri makanan seperti monosodium glutamat (MSG) dalam
produksi kecap dan yoghurt .
Spesies Corynebacterium telah
digunakan dalam memproduksi berbagai
asam amino termasuk asam glutamat , suatu aditif
makanan populer yang dibuat pada tingkat 1,5 juta ton / tahun oleh
Corynebacterium. Jalur metabolik Corynebacterium telah lebih dimanipulasi untuk
menghasilkan lisin dan treonin .
Tidak seperti bakteri gram
negatif, bakteri gram positif Corynebacterium sedikitnya menghasilkan lipopolisakarida yang berfungsi
sebagai antigen endotoksin pada manusia.