Definisi Metabolisme
Metabolisme adalah proses pengolahan (pembentukan
dan penguraian) zat -zat yang diperlukan oleh tubuh agar tubuh dapat
menjalankan fungsinya.
Kelainan metabolisme seringkali disebabkan oleh kelainan genetik yang
mengakibatkan hilangnya enzim tertentu yang diperlukan untuk merangsang suatu
proses metabolisme.
Karbohidrat
Karbohidrat adalah gula, diantaranya adalah
glukosa, sukrosa dan fruktosa.
Beberapa gula (misalnya sukrosa) harus diproses oleh enzim di dalam tubuh sebelum bisa digunakan sebagai sumber energi. Jika enzim yang diperlukan tidak ada, maka gula akan tertimbun dan menimbulkan masalah kesehatan.
Beberapa gula (misalnya sukrosa) harus diproses oleh enzim di dalam tubuh sebelum bisa digunakan sebagai sumber energi. Jika enzim yang diperlukan tidak ada, maka gula akan tertimbun dan menimbulkan masalah kesehatan.
Berikut beberapa penyakit akibat kelainan
metabolisme karbohidrat:
- Galaktosemia
Galaktosemia (kadar galaktosa yang tinggi dalam
darah) biasanya disebabkan oleh kekurangan enzim galaktose 1-fosfat uridil
transferase. Kelainan ini merupakan kelainan bawaan.
Sekitar 1 dari 50.000-70.000 bayi
terlahir tanpa enzim tersebut. Patofisiologis awalnya,pasien tampak normal,
tetapi beberapa hari atau beberapa minggu kemudian, nafsu makannya akan
berkurang, muntah, tampak kuning (jaundice) dan pertumbuhannya yang normal terhenti.
Hati membesar, di dalam air kemihnya ditemukan
sejumlah besar protein dan asam amino, terjadi pembengkakan jaringan dan
penimbunan cairan dalam tubuh.
Karena kelainan ini merupakan
herediter yang dibawa oleh ibu atau ayahnya, seorang wanita yang diduga membawa
gen untuk penyakit ini sebaiknya tidak mengkonsumsi galaktose selama kehamilan.
Jika pengobatan tertunda, anak akan
memiliki tubuh yang pendek dan mengalami keterbelakangan mental. Banyak yang
menderita katarak. Kebanyakan penyebabnya tidak diketahui.
Pasien dengan galaktosemia, dilarang
mengkonsumsi bahan makanan yang mengandung galaktosa dari karbohidrat seumur
hidupnya, seperti susu yang kaya akan galaktosa.
- Glikogenesis
Glikogenosis (Penyakit penimbunan glikogen) adalah
sekumpulan penyakit keturunan yang disebabkan oleh tidak adanya 1 atau beberapa
enzim yang diperlukan untuk mengubah gula menjadi glikogen atau mengubah
glikogen menjadi glukosa(untuk Glikogenosis digunakan sebagai energi). Pada
glikogenosis, sejenis atau sejumlah glikogen yang abnormal diendapkan di dalam
jaringan tubuh, terutama di hati.
Diagnosis ditegakkan berdasarkan hasil
pemeriksaan terhadap contoh jaringan (biasanya otot atau hati), yang
menunjukkan adanya enzim yang hilang.
Pengobatan tergantung kepada jenis
penyakitnya.
Untuk membantu mencegah turunnya kadar gula darah, dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan kaya karbohidrat dalam porsi kecil sebanyak beberapa kali dalam sehari. Pada beberapa anak yang masih kecil, masalah ini bisa diatasi dengan memberikan tepung jagung yang tidak dimasak setiap 4-6 jam. Kadang pada malam hari diberikan larutan karbohidrat melalui selang yang dimasukkan ke lambung.
Untuk membantu mencegah turunnya kadar gula darah, dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan kaya karbohidrat dalam porsi kecil sebanyak beberapa kali dalam sehari. Pada beberapa anak yang masih kecil, masalah ini bisa diatasi dengan memberikan tepung jagung yang tidak dimasak setiap 4-6 jam. Kadang pada malam hari diberikan larutan karbohidrat melalui selang yang dimasukkan ke lambung.
Penyakit penimbunan glikogen cenderung
menyebabkan penimbunan asam urat, yang dapat menyebabkan gout dan batu ginjal.
Untuk mencegah hal tersebut seringkali perlu diberikan obat-obatan.
Pada beberapa jenis glikogenesis,
untuk mengurangi kram otot, aktivitas anak harus dibatasi.
- Intoleransi
Fruktosa Herediter
Intoleransi Fruktosa Herediter adalah suatu
penyakit keturunan dimana tubuh tidak dapat menggunakan fruktosa karena tidak
memiliki enzim fosfofruktaldolase.
Sebagai akibatnya, fruktose 1-fosfatase (yang
merupakan hasil pemecahan dari fruktosa) tertimbun di dalam tubuh, menghalangi
pembentukan glikogen dan menghalangi perubahan glikogen menjadi glukosa sebagai
sumber energi.
Mencerna fruktosa atau sukrosa (yang dalam tubuh
akan diuraikan menjadi fruktosa, kedua jenis gula ini terkandung dalam gula
meja) dalam jumlah yang lebih, bisa menyebabkan:
- hipoglikemia (kadar gula darah yang rendah) disertai keringat dingin
- tremor (gerakan gemetar diluar kesadaran)
- linglung
- mual
- muntah
- nyeri perut
- kejang (kadang-kadang)
- koma.
- hipoglikemia (kadar gula darah yang rendah) disertai keringat dingin
- tremor (gerakan gemetar diluar kesadaran)
- linglung
- mual
- muntah
- nyeri perut
- kejang (kadang-kadang)
- koma.
4. Fruktosuria
Fruktosuria merupakan suatu keadaan
yang tidak berbahaya, dimana fruktosa dibuang ke dalam air kemih. Fruktosuria
disebabkan oleh kekurangan enzim fruktokinase yang sifatnya diturunkan.
1 dari 130.000 penduduk menderita
fruktosuria. Fruktosuria tidak
menimbulkan gejala, tetapi kadar fruktosa yang tinggi di dalam darah dan air
kemih dapat menyebabkan kekeliruan diagnosis dengan diabetes mellitus.
Tidak perlu dilakukan pengobatan khusus.
Tidak perlu dilakukan pengobatan khusus.
5.
Pentosuria
Pentosuria adalah suatu keadaan yang
tidak berbahaya, yang ditandai dengan ditemukannya gula xylulosa di dalam air
kemih karena tubuh tidak memiliki enzim yang diperlukan untuk mengolah
xylulosa.
Pentosuria hampir selalu hanya
ditemukan pada orang Yahudi.
Pentosuria tidak menimbulkan masalah kesehatan, tetapi adanya xylulosa dalam air kemih bisa menyebabkan kekeliruan diagnosis dengan diabetes mellitus.
Tidak perlu dilakukan pengobatan khusus.
Pentosuria tidak menimbulkan masalah kesehatan, tetapi adanya xylulosa dalam air kemih bisa menyebabkan kekeliruan diagnosis dengan diabetes mellitus.
Tidak perlu dilakukan pengobatan khusus.
6. Diabetes melitus (Hiperglykemia)
Penyebab penyakit ini adalah defisiensi insulin. Gejala
klinis yang terjadi akibat penyakit ini adalah Hiperglikemia yaitu Glikosuria
Dapat
diikuti gangguan sekunder metabolisme protein dan lemak juga dapat berakhir
dengan kematian. Kebanyakan yang menderita penyakit ini adalah orang yang
berusia antara 50-60 tahun atau pada lansia.
KOMPLIKASI DIABETES MELITUS
Merupakan gangguan biokimia. Cedera
morfologik sebenarnya tidak dapat untuk menegakkan diagnosis. Tidak selalu
sebagai dasar dari pada gangguan metabolisme. 20 % penderita meninggal tidak
menunjukkan bukti-bukti kelainan anatomik prankeas.
•
Seperempat
penderita : pankreasnya normal
•
Pada umumnya
kerusakan pada sel beta ringan → tidak mungkin menimbulkan gangguan
produksi insulin Bila ada : Hialinisasi Fibrosis
•
Vakoalisasi
hidropik yang sebenarnya merupakan penimbunan glikogen Pembuluh darah
•
Bila
gangguan metabolisme karbohidrat terlalu lama → hiperglikemik
menahun, pada otot, hati dan jantung terjadi difisiensi.
•
Lemak
dimobilisasi sebagai sumber tenaga →lemak dalam darah bertambah.
•
Lipaemia
dan cholestrolimia → gangguan vaskular, dengan komplikasi
aterioskelosis merata → skeloris pembuluh darah arteri coronaria,
ginjal dan retinaMata
•
Skelosis arteri retina → retinitis
diabetika.Berupa perdarahan kecil-kecil tidak teratur
•
pelebaran pembuluh darah retina dan berkeluk-keluk
•
kapiler-kapiler
membentuk mikroaneurisma
Jantung
•
Sklerosis
arteri coronaria → infrak otot jantung
Ginjal
Kelainan degeneratif pada alat vaskular glomeruler – tubular
pyleonepritis akut maupun kronis
•
Kulit
•
Penimbunan
lipid dlm makropag-makropag pada dermis →xantoma diabetikum
•
Susunan
syaraf
•
Pada syaraf tepi dan kadang medula spinalis
•
Perubahan
degeneratif
•
Demyelinisasi
•
Fibrosis
•
Mungkin berhubungan dengan skelosis pembuluh darah
•
Hati
Perlemakan → hepatomegali
dan infiltasi glikogen
Disebabkan
karena defisiensi karbohidrat → sumber tenaga dari
lemak → imobilisasi lemak berlebihan → defisiensi
lipotropik → lemak tidak dapat diangkut dari sel →penimbunan
lemak berlebihan
•
Klinis
Polyphagia :
tubuh tidak dapat memetabolisme karbohidrat yg dimakan →penderita banyak
makan
Polidipsia :
glycosuria (diuresis osmotik) → kompensasi: penderita banyak minum
Polyuria :
glycosuria (diuresis osmotik) → penderita banyak kencing
•
Hipoglykemia
Patologis : Sering ditemukan pada 3 keadaan:
Akibat pemakaian insulin berlebihan pada diabetes
Pada
pengobatan psykosis dengan shock hipoglikemik
Akibat pembentukan insulin berlebihan pada tumor pankreas yg
dibentuk oleh sel beta
إرسال تعليق